Friday, February 7, 2014

Supaya Jerawat Tak Menimbulkan Bekas

Jerawat bukan cuma menyebabkan masalah saat ia memenuhi area kulit wajah, tetapi juga setelah sudah pergi. Jerawat bisa meninggalkan noda yang menggangu.

Menurut ahli kecantikan Nikos Narkissos, tak peduli sebanyak apa pun krim dan obat jerawat yang kita pakai, jika akar masalahnya belum diselesaikan maka jerawat akan terus muncul kembali.

Berikut beberapa saran yang ia berikan untuk menyingkirkan noda bekas jerawat di wajah.

Pakai terapi target
Cara terbaik untuk mencegah bekas jerawat adalah saat jerawat sedang dalam proses penyembuhan. Pilih obat yang tepat yang memang ditargetkan pada area jerawat. Produk yang mengandung AHA dan asam glikolik dan vitamin C sangat efektif untuk mengurangi terbentuknya jaringan parut pada bekas luka.

Hindari memencet
Meski rasanya tidak sabar untuk segera menghilangkan jerawat, tapi hindari memencet jerawat. Biarkan jerawat kempes dengan bantuan obat jerawat. Kebiasaan menyentuh jerawat, apalagi memencetnya hanya akan memperparah kondisi dan membuat bekas jerawat menjadi bopeng.

Lindungi dari matahari
Paparan sinar ultraviolet pada bekas jerawat dapat membuat area tersebut menjadi lebih hitam dan lebih jelas terlihat.

Atasi hiperpigmentasi
Gunakan produk yang memang ditujukan untuk mengatasi hiperpigmentasi penyebab warna kulit tidak merata. Produk ini biasanya adalah produk pencerah kulit.

Jangan menggunakan scrub berlebihan
Jaringan parut terjadi ketika Anda menggunakan scrub terlalu sering. Butiran kasar yang digunakan untuk menyingkirkan komedo justru akan mengiritasi jerawat dan menyebabkan jaringan parut.

Hati-Hati ! Seiring Usia, Tubuh Lebih Cepat Bau

Apakah orangtua lebih bau dari anak muda? Sebuah penelitian ilmiah mencoba meneliti soal isu tersebut lebih mendalam.

Menurut penelitian di Jepang, seperti yang dipublikasikan oleh Journal of Investigative Dermatology, dalam tubuh manusia terdapat senyawa bernama 2-Nonenal yang akan terus meningkat seiring bertambahnya usia.


Dalam penelitiannya, bau badan mereka yang berusia 26 sampai 75 tahun dianalisis. Peneliti menemukan bahwa senyawa 2-Nonenal yang bau ternyata dideteksi pada mereka yang berusia 40 tahun ke atas. Lalu apa yang menyebabkan bau badan? Penyebabnya adalah bakteri di keringat. Keringat sendiri tidak berbau dan membantu menjaga suhu tubuh serta menyeimbangkan cairan di dalam tubuh. Ada dua kelenjar keringat, kelencar eccrine dan apocrine.

Kelenjar eccrine ada di seluruh tubuh, sedangkan kelenjar apocrine ada di bagian tubuh yang ada rambut. Deodoran umum bisa mengurangi bau badan, dan jika tidak ampuh, ada deodoran resep dokter yang bisa membantu. Deodoran sendiri memblok pori-pori keringat, tetapi tidak menghambat perspirasi.
 
Cara mengurangi bau badan selain mandi tiap hari adalah mencuci kaki sampai bersih, memakai kaus kaki dari bahan katun dan wol, memakai sepatu kulit, dan selalu berganti-ganti sepatu agar tidak cepat bau. Selain itu, aplikasikan deodoran, meditasi, dan jangan makan makanan berbau menyengat seperti bawang.

Kadar Gula Memiliki Pengaruh Tinggi pada Kulit

Konsumsi gula berlebih bukan hanya membuat badan menjadi gemuk, tetapi lebih dari itu membuat penampilan tampak lebih tua dari usia sebenarnya.

Menurut dokter kulit Rashmi Shetty, kelebihan gula akan menyebabkan kulit tampak lebih gelap, bintik pada kulit, serta merangsang kelenjar minyak. "Terlebih jika Anda memiliki kulit sensitif dan berjerawat, kelebihan gula membuatnya lebih buruk lagi," katanya.

Apa saja pengaruh gula pada tubuh dan kecantikan:

Merusak tekstur kulit

Kadar gula darah yang tinggi (diabetes) bisa memicu infeksi kulit. Itu sebabnya orang yang menderita diabetes tipe 2 harus lebih berhati-hati dalam menjaga pola makannya.

Salah satu kondisi yang perlu diwaspadai adalah penebalan kulit di bagian leher atas atau bagian belakang leher yang merusak tekstur alami kulit. Kondisi lain adalah yang disebut acanthosis atau penggelapan pada bagian ketiak, leher, serta sekitar payudara.

Rentan infeksi

Kadar gula yang tinggi juga membuat kulit rentan mengalami bisul, infeksi jamur, infeksi virus seperti kutil, herpes, dan lain-lain. Gangguan kulit ini juga terjadi jika kekebalan tubuh menurun serta kelebihan berat badan.

"Gula akan menekan aktivitas sel-sel darah putih dan membuat Anda lebih rentan terhadap pilek, flu, dan lain-lain. Hal ini juga memperburuk alergi," kata Shetty.

Tak Usah Percaya 10 Mitos Reproduksi

Mitos mengenai reproduksi wanita tidak terbukti kebenarannya, terutama mengenai kontrasepsi yang selalu saja menuai kontroversi. Berikut paparan dokter juga penulis kesehatan, Intan Airlina Febiliawanti mengenai sejumlah mitos seputar reproduksi yang perlu dipahami agar tak terpedaya karenanya.

1. Mitos: Anda tidak akan bisa hamil jika berhubungan seks saat menstruasi.
Banyak wanita mengganggap bahwa melakukan hubungan seksual tanpa pengaman pada saat menstruasi atau saat awal maupun akhir menstruasi tidak akan menyebabkan kehamilan. Faktanya masih banyak wanita yang bisa saja hamil pada saat terjadinya menstruasi. Mengapa demikian?  Ini karena sperma bisa hidup hingga lima hari di tubuh seorang wanita dan bila periode menstruasi terlalu pendek (kurang dari 28 hari), masa subur terjadi pada saat-saat masa menstruasi berlangsung.

2. Mitos: Saya masih dalam periode menyusui sehingga tidak akan bisa hamil.
Memang benar masa subur dan menstruasi jarang terjadi saat anda sedang dalam periode menyusui, akan tetapi suatu saat menstruasi Anda akan kembali dan Anda akan mengalami masa subur tanpa disadari. Jadi kehamilan masih bisa terjadi meskipun Anda sedang menyusui. Karenanya, banyak dokter menyarankan untuk menunda kehamilan hingga satu tahun setelah melahirkan.

3. Mitos: Pasangan saya selalu ejakulasi di luar, jadi saya tidak akan hamil.
Ini adalah salah satu kesalahan paling besar yang wanita percayai karena Anda tetap bisa hamil meskipun pasangan Anda ejakulasi di luar. Kenapa begitu? Karena sebelum ejakulasi itu muncul, sejumlah kecil dari cairan pelumas akan keluar dan cairan itu mengandung sperma. Faktanya, setiap penetrasi vagina dengan penis secara langsung bisa menyebabkan kehamilan meskipun penis ditarik keluar sebelum ejakulasi.

4. Mitos: Saya menggunakan pencuci vagina setelah berhubungan seks untuk mencegah kehamilan.
Cukup banyak wanita yang percaya akan hal seperti ini. Cairan pencuci vagina tidak akan mencegah terjadinya kehamilan karena pada saat itu mungkin saja sperma sudah naik ke arah rahim untuk bertemu dengan sel telur. Alih-alih mencegah kehamilan, pencuci vagina justru bisa menyebabkan iritasi.

5. Mitos: Saya tidak akan hamil saat berhubungan seks untuk pertama kalinya.
Salah besar jika berpikir demikian. Kemungkinan untuk hamil tetap ada jika Anda sudah mulai mendapatkan menstruasi. Dan tahukah Anda bahwa para wanita muda lebih subur dibandingkan yang sudah cukup berumur sehingga mereka bisa hamil dengan mudahnya. Jangan percaya kata pasangan Anda yang mengatakan bahwa Anda tidak akan hamil saat pertama kali melakukan hubungan seks. Tetap gunakan proteksi saat berhubungan seks jika tidak merencanakan kehamilan.

6. Mitos: Saya tak mungkin hamil atau terkena penyakit menular seksual karena telah mengonsumsi pil KB.
Memang benar pil KB merupakan salah satu cara yang efektif sebagai metode penunda kehamilan jika digunakan dengan aturan yang benar. Tetapi pil ini tidak akan memproteksi Anda dari penyakit menular seksual dan hanya satu cara yang benar-benar 100 persen mencegah kehamilan dan itu adalah dengan melakukan abstinensia atau puasa melakukan hubungan seksual.

7. Mitos: Saya cuma melakukan hubungan seksual tidak terproteksi satu kali, karena itu Saya tidak mungkin hamil.
Hubungan satu kali cukup untuk membuat kehamilan ataupun menderita penyakit menular seksual bahkan HIV.

8. Mitos: Saya sudah cukup berumur jadi tidak mungkin hamil.
Selama Anda masih mengalami menstruasi, kapanpun Anda akan bisa hamil. Memang benar, semakin bertambahnya usia kesuburan semakin berkurang. Tapi tetapi saja Anda bisa hamil kecuali Anda tidak mengalami menstruasi sampai satu tahun lamanya.

9. Mitos: Saya jarang kok berhubungan seks, jadi tak perlu pil KB.
Susah untuk menebak kapan Anda akan memerlukan pil KB. Coba alternatif lain, gunakanlah kondom.

10. Mitos: Saya mempunyai banyak masalah kesehatan wanita, jadi saya rasa tak mungkin hamil.
Walau seorang dokter menyatakan Anda mungkin tidak akan bisa hamil, Anda bisa saja hamil. Tetap pakailah pengaman. Faktanya, cara yang benar-benar 100 persen efektif untuk mencegah kehamilan adalah dengan tidak melakukan hubungan sama sekali atau absitinensia.

Yang Paling Berisiko Sakit Hepatitis A Adalah Mahasiswa

Penyakit radang hati yang disebabkan infeksi virus hepatitis A bisa dialami oleh siapa saja. Namun, sebuah studi dari Yogyakarta yang dilakukan Dinas Kesehatan setempat menemukan, mahasiswa merupakan kelompok yang paling berisiko mengalami penyakit tersebut.
"Dari 235 kasus hepatitis A yang terjadi selama periode studi, 45 persennya berasal dari mahasiswa," papar dokter spesialis penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI/RSCM) Sukamto Koesnoe pada simposium vaksinasi dewasa, Rabu (29/1/2014) di Jakarta.
Sementara itu, kelompok paling berisiko selanjutnya ditempati oleh pegawai swasta sebanyak 16 persen, wiraswasta 11 persen, pelajar 8 persen, dan pegawai negeri sipil 6 persen. Artinya mahasiswa menempati peringkat pertama dengan persentase yang cukup signifikan.
Menurut Sukamto, ini berhubungan dengan kebiasaan makan mahasiswa yang cenderung jajan untuk makan. Sayangnya, tempat makan yang biasanya dipilih tidak higienis sehingga makanannya pun rentan mengandung virus hepatitis A.
Sukamto menjelaskan, jika seseorang belum memiliki antibodi terhadap virus hepatitis A, maka mereka berisiko tinggi untuk sakit saat terpapar virus. "Apalagi jika sudah terbiasa hidup bersih sejak kecil, misalnya selalu mencuci tangan sebelum makan dan tidak memakan makanan yang sudah jatuh," kata Sukamto yang tidak terlibat dalam penelitian.
Maka, cara paling efektif supaya tidak terinfeksi virus hepatitis A adalah dengan vaksinasi. Sukamto menjelaskan, vaksin hepatitis A memiliki efektivitas sebesar 94-100 persen dalam mencegah penyakit tersebut.
Vaksinasi dilakukan sekali dan diulang enam bulan berikutnya. Cara itu akan melindungi seseorang dari hepatitis A hingga 10 tahun.
"Selain vaksinasi, ada lagi cara untuk membentuk antibodi terhadap virus hepatitis, bahkan bisa bertahan seumur hidup, yaitu sakit hepatitis. Namun apakah mau sakit demi dapat antibodi? Ingat, sakit hepatitis akan mengurangi produktivitas, rugi waktu dan biaya," kata dia.
Hepatitis A umumnya terjadi akibat makan makanan yang mengandung virus hepatitis A. Gejalanya ditandai dengan kuningnya bagian-bagian tubuh seperti mata dan telapak tangan, demam, kelelahan, penurunan nafsu makan, mual, sakit perut, dan urine gelap seperti teh pekat.

Ternyata Kegemukan Mengambat Perkembangan Kelamin Anak

Obesitas berdampak terhadap perkembangan kelamin anak. Tumpukan jaringan lemak dalam tubuh, menghalangi perkembangan kelamin sesuai dengan pertambahan usianya. Hal ini berlaku pada anak perempuan maupun laki-laki.

"Biasanya dampak obesitas pada perkembangan genitalia baru ketahuan pada usia tertentu. Pada anak laki-laki baru ketahuan saat akan disunat. Sementara pada anak perempuan baru ketahuan saat tak juga menstruasi atau jadwal datang bulannya berantakan," kata dokter ahli gizi dari RS Harapan Kita, Laila Hayati, pada seminar media "Masalah Gizi pada Anak Perlu Penanganan Dini" bersama Soho, di Jakarta, Rabu (22/1/2014).

Pada anak laki-laki, obesitas menyebabkan dua jaringan disamping penis membesar. Akibatnya penis anak seperti "tenggelam" dan terlihat lebih kecil. Padahal, kata Laila, mungkin saja sebetulnya tidak ada masalah dengan ukuran penis dan anak bisa disunat.

"Kalau sudah begitu biasanya anak akan diterapi terlebih dulu untuk menurunkan berat badannya. Setelah beratnya stabil dan kandungan lemaknya turun, yang ditandai perubahan bentuk tubuh menjadi seperti anak normal lainnya, maka anak bisa disunat. Pada anak laki-laki sejauh ini tidak ada masalah dengan hormon yang dihasilkan," kata Laila.

Sementara pada anak perempuan, dampak obesitas terjadi pada keseimbangan hormon tubuh. Tumpukan lemak menghambat kerja hormon kewanitaan, seperti estrogen dan progesteron, yang mengakibatkan jadwal menstruasi berantakan. Pada beberapa anak perempuan, obesitas menyebabkan menstruasi tak juga datang kendati usianya sudah mencukupi.

"Pada anak seperti ini, terapi akan menjadikan berat badan mereka ideal. Caranya bisa dengan peningkatan tinggi badan atau pengurangan cadangan lemak. Bila berat badan sudah ideal, maka keseimbangan hormon akan kembali. Akibatnya jadwal mentruasi menjadi lebih tepat waktu dan teratur," kata Laila.

Laila menyarankan, segera deteksi dan terapi obesitas pada anak perempuan. Pasalnya, obesitas pada anak perempuan berisiko menghambat keinginan memiliki keturunan saat dewasa. Banyak kasus menunjukkan, obesitas pada perempuan yang berlanjut hingga dewasa menghambat mereka untuk punya anak. Karenanya, mengobati obesitas menjadi salah satu cara mengatasi hambatan tersebut.

Berkaca dari dampak negatif akibat obesitas ini, Laila menyarankan orangtua sedini mungkin menjaga pola makan buah hatinya. Bila sudah mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI), maka anak sebaiknya sesegera mungkin mengenal dan terbiasa mengonsumsi buah serta sayur. Selain itu, orangtua juga harus mencegah anak dari kecanduan segala asupan tinggi gula, garam, dan lemak yang berisiko menyebabkan obesitas.

Thursday, February 6, 2014

Anda Jarang Olahraga? Berikut Langkah Efektif Mulai Latihan Fisik

Jika Anda kurang aktif bergerak dalam menjalani aktivitas harian, sudah waktunya mulai latihan fisik. Namun, agar terhindar dari cedera, sebaiknya mulai latihan fisik secara bertahap dengan mengenali kondisi tubuh Anda.

Spesialis olahraga dari Indonesia Sport Medicine Centre, Andi Kurniawan, menyebutkan sejumlah langkah melakukan latihan fisik yang efektif untuk orang yang jarang bergerak atau olahraga.

Berikut langkahnya:
1. Temukan gol/tujuan, kenapa mau melakukan latihan fisik? Temukan alasan atau manfaat dari latihan fisik apa yang akan di capai? Misalnya, "Saya ingin melakukan aktifitas fisik agar lebih bugar tidak mudah lelah dan tidak mudah sakit."
2. Mulailah olahraga atau aktivitas fisik dengan yang ringan, mulai perlahan, cukup dengan 10 menit dengan intensitas yang rendah, jangan melakukan olahraga karena ikutan tren.
3. Pilihlah jenis aktivitas fisik atau olahraga yang membuat Anda senang melakukannya.
4. Buatlah perencanaan dan ditulis dalam agenda seperti halnya rapat penting di kantor. Jadwalkan juga olahraga atau aktivitas fisik karena bila tidak terjadwal, niat bergerak aktif tidak akan terjadi. Jadikan aktivitas fisik merupakan kegiatan rutin yang dijalankan setiap hari.
5.Menentukan reward yang akan diberikan kepada diri sendiri apabila berhasil menjalan latihan fisik secara teratur dalam jangka waktu tertentu.
6 Ajaklah teman dan sampaikan kepada teman anda komitmen untuk hidup sehat dan hidup aktif.